Oleh: Ustadz Marwan, AM Lc hafidzahullah
Maaf ini sedekar pengamatan aecek-ecek, jangan terlampau diambil hati, jamaah ngaji terdiri dari beberapa tipe.
- Pertama: Ngaji karena pematerinya ustadz favorit. Di mana ustadz favoritnya ngisi di situ dia ngaji. Ngaji model ini is oke, sah-sah saja adanya, karena poinnya ngaji. Namun alangkah baiknya sesekali coba sensasi ngaji sama yang lain.
- Kedua: Ngaji tanpa peduli siapa pematerinya, yang penting ustadz dari Ahlussunnah. Ngaji model ini sangat super, sebab tak tampak dorongan lain, murni karena ilmu. Kita berharap semoga tetap istiqomah.
- Ketiga: Ngaji jika ada ustadz viral yang datang. Tak turun gunung bila ustadz lokal atau tak populer. Baru mau meluangkan waktu jika yang ngisi ustadz yang sering nongol di tv, YouTube atau moncer di media sosial. Ngaji model ini tentu tak cukup baik, keikhlasan ngajinya butuh dipermak.
- Keempat: Ngaji angin-anginan, ngaji sesuai mood, bila good mood ngaji, sebaliknya bila bad mood ogah ngaji. Ngaji model ini sungguh tak bagus, butuh motivasi extra, bila tidak, lambat laun akan hilang dari satelit majlis.
- Kelima: Tidak ngaji lagi karena merasa sudah cukup ilmu atau futur, lalu menghilang bagai ditelan istri. Ngaji model ini jelas tidak menguntungkan. Syukur-syukur ditemukan masih terapung di atas Sunnah, karena sudah banyak bukti begitu nongol semua atribut Sunnah lepas darinya dan berganti atribut lain.
Pertanyaannya kemudian, Anda tipe yang mana?
Ingat, tipe di atas adalah barometer ngaji Anda saat ini.
Atau Anda tak ada sama sekali dalam semua menu tipe tersebut. Jika demikian, maka pertanda bahwa Anda dalam bahaya besar.
Semoga bermanfaat!
Jumlah Komentar (0)